Assalamualaikum..
Merhaba...
Bonjour..
Hallo..
Alhamdulillah visa sudah didapatkan dan suami siap untuk terbang ke Indonesia. Apakah drama sudah selesai?Ternyata belum..
Rencana awal suami saya akan terbang ke Indonesia tanggal 3 November 2020 dan sudah membeli tiketnya, tetapi tiba-tiba tanggal 29 Oktober 2020 Prancis mengumumkan akan memberlakukan lockdown dimulai sejak tanggal 30 Oktober 2020. Kami panik luar biasa karena takut suami saya tidak bisa keluar dari Negaranya dan terbang ke Indonesia untuk melangsungkan pernikahan kami yang hanya tinggal 1 minggu lagi. Kami segera mencari tiket baru agar suami saya bisa pergi secepatnya sebelum seluruh akses jalan ditutup karena tidak boleh ada pergerakan ke kota manapun. Tidak apa tiket hangus asalkan suami saya bisa sampai Indonesia dengan selamat.
Akhirnya suami saya memutuskan untuk pergi tanggal 30 Oktober 2020 melalui Barcelona. Hasil PCR test dia yang pertama sudah tidak bisa digunakan lagi karena sudah terlalu lama, suami saya harus melakukan tes PCR ulang. Dia sudah tidak sempat lagi melakukan PCR test dan membeli oleh-oleh untuk keluarga saya, dia hanya membawa baju dan dokumen-dokumen penting untuk pernikahan kami. Pekerjaannyapun ditinggal begitu saja, untungnya para pelanggan setianya mengerti situasi suami saya dan alhamdulillah tidak ada masalah. Suami saya pergi ke Bacelona menggunakan kereta api, saat tiba di perbatasan Prancis dan Spanyol ada pengecekan karena spanyol juga dalam keadaan lockdown. Petugas sempat melarang suami saya untuk melanjutkan perjalanan, namun suami saya menjelaskan bahwa dia akan ke bandara dan menunjukkan tiketnya bukan untuk masuk ke wilayah spanyol. Alhamdulillah petugas memperbolehkan suami saya melanjutkan perjalanan.
Setibanya di bandara Barcelona suami saya mencoba mencari tempat untuk melakukan PCR Test, ternyata disana tidak ada. Pesawat suami saya transit di Istanbul, untung saja Turki saat itu tidak memberlakukan wajib PCR test jika akan masuk atau transit ke Wilayah turki. Setibanya di Istanbul suami saya kembali mencoba mencari tempat untuk melakukan PCR test, ternyata disana ada tetapi lokasinya berada diluar gate dan waktu transit suami sayapun hanya sedikit jadi rasanya tidak akan sempat untuk keluar dan masuk lagi. Saat boardingpun tiba lalu petugas disana kembali menghadang suami saya karena dia tidak memiliki hasil PCR test. Untungnya suami saya sudah saya berikan pengetahuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia bagi pelaku perjalanan internasional, jadi sang petugaspun memperbolehkan suami saya untuk masuk ke dalam pesawat.
Tanggal 31 Oktober suami saya tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah melewati berbagai prosedur keimigrasian dan screening kesehatan disana, suami saya harus masuk karantina karena dia tidak membawa PCR Test. Sesuai dengan informasi dari saya, suami saya langsung memilih Hotel Novotel Gajah Mada sebagai tempat karantina mandiri dan melakukan PCR Test. Sesampainya disana suami saya membayar biaya karantina mandiri dan keesokkan harinya Tanggal 1 November 2020 dilakukan pengambilan PCR Test. Tanggal 2 November 2020 pagi hasil test keluar dan suami saya dinyatakan negatif Covid 19. Saya langsung menuju Hotel untuk menjemput dia, rasa haru dan senang menyelimuti kami karena sudah 8 bulan kami tidak berjumpa.
Hari pernikahanpun semakin dekat tinggal 4 hari lagi. Dari hotel kami memutuskan menuju Gedung antam pulogadung untuk membeli mahar, setelah itu kami menuju cikini gold centre untuk membeli cincin pernikahan. Selama menunggu hari pernikakahan suami saya tinggal di hotel dekat rumah saya, jadi mudah untuk mengurus segala kebutuhannya.
Begitulah segala macam drama
kami saat menuju pernikahan, kenangan yang luar biasa dan akan selalu kami ingat
betapa berat perjuangan kami. Untuk para pejuang LDR diluar sana yang masih
berjuang tetap semangat.. pasti kebahagiaan akan sampai kepada kalian yang
yakin akan hal itu..😉
Visit my Youtube Channel : https://www.youtube.com/channel/UCmSaGMGSsDI3L7t9oWZtOjw
Komentar
Posting Komentar